Jumat, 28 Februari 2014

energi Panas dan Bunyi



I. Energi Panas
Energi panas biasa juga disebut kalor.
1. Sumber Energi Panas
Dalam kehidupan sehari-hari, sering sekali kamu berhubungan dengan panas. Apa saja sebenarnya yang dapat menimbulkan panas? Sumber panas, di antaranya api, gesekan benda, dan matahari.
a. Api
Pernahkah kamu berada di sekitar api unggun? Jika ya, tentu kamu akan merasakan panas yang berasal dari api unggun. Ini menunjukkan bahwa api adalah sumber panas.
Untuk memunculkan api, kamu membutuhkan bahan bakar dan udara. Bahan bakar yang digunakan dapat berupa kayu bakar, minyak tanah, dan gas. Selain bahan bakar, udara juga diperlukan karena tanpa udara, api akan mati. Api dapat dimunculkan dari korek api dan batu api. Batu api biasanya dipasangkan pada pemantik. Coba perhatikan Gambar 8.1.
Pada zaman dahulu, sebelum ditemukan kedua alat tadi, api dihasilkan dengan mengge-sekkan batu api. Selain itu, juga dilakukan dengan menggesekkan dua batang kayu. Jika gesekan sudah sangat panas, akan timbul api pada kayu tersebut.
Api sangat bermanfaat bagi kehidupan, di antaranya untuk masak, menjalankan mesin, serta memusnahkan sampah dan kuman. Namun, kamu harus hati-hati menggunakannya. Api dapat menyebabkan kebakaran. Bukan hanya harta yang hilang, tetapi dapat juga nyawa. Oleh karena itu, jika sudah tidak diperlukan, matikanlah api.
b. Gesekan Benda
Pernahkah kamu menyentuh ban mobil yang baru berhenti? Jika kamu pegang ban akan terasa panas atau hangat. Panas tersebut timbul karena ban bergesekan dengan jalan. Untuk lebih memahami, lakukan kegiatan berikut.
Ketika kamu memegang papan setelah digesek, kamu pasti merasakan panas. Panas timbul karena gesekan yang terus-menerus. Makin kasar permukaan benda yang digesekkan, makin cepat pula panas timbul. Satu hal yang perlu diperhatikan. Pemberian cairan atau pelumas pada permukaan benda menyebabkan lambannya timbul panas.
c. Matahari
Kamu perhatikan ketika ibumu menjemur pakai-an di pagi hari. Ketika dijemur, pakaian terlihat basah. Ketika sore hari, pakaian sudah kering. Ini menunjukkan bahwa Matahari memberikan panas pada pakaian. Contoh lainnya, jika kamu
berada di bawah terik Matahari, kamu tentu akan merasakan panas. Matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan.
Jika Matahari tidak ada, bumi akan selalu malam. Dapat kamu bayangkan bagaimana dinginnya bumi ini. Dapat dipastikan kehidupan akan musnah. Oleh karena itu, kamu harus mensyukuri nikmat adanya Matahari. Coba kamu sebutkan manfaat lain dari energi panas Matahari.

 



2. Perpindahan Panas
Seperti halnya energi lain, panas tidak dapat dilihat. Akan tetapi, panas dapat dibuktikan dan dirasakan keberadaannya. Cobalah kamu sentuh leher dan keningmu dengan punggung tanganmu. Tentu kamu dapat merasakan hangat tubuhmu. Selain itu, energi panas juga dapat berpindah. Untuk lebih memahami, lakukan kegiatan berikut.
Setelah cukup lama ujung kawat dibakar, mentega pada ujung kawat akan meleleh karena kawat menjadi panas. Panas tersebut berasal dari panas api. Terbukti, panas dapat berpindah. Perpindahan panas yang terjadi pada logam disebut perpindahan secara konduksi. Selain secara konduksi, panas dapat berpindah secara konveksi dan radiasi. Perpindahan secara konveksi contohnya terjadi pada peristiwa memasak air. Perpindahan panas secara radiasi contohnya terjadi pada peristiwa keringnya jemuran oleh Matahari.

II. Energi Bunyi
Bunyi merupakan sesuatu yang selalu kita dengar. Banyak macam bunyi yang kita dengar. Ada bunyi kuat atau bunyi lemah. Bunyi yang tinggi atau bunyi yang lemah. Bunyi yang teratur ataupun bunyi yang tidak teratur. Macam-
macam bunyi tersebut memiliki sumber bunyi. Bunyi dapat merambat. Proses perambatannya itulah yang membuat kamu dapat mendengar. Untuk lebih mengetahui tentang energi bunyi, pelajarilah uraian berikut.



1. Sumber Energi Bunyi
Seperti halnya energi, bunyi pun tidak dapat dilihat. Yang dapat diamati adalah sumber dan akibatnya. Bagaimana sebenarnya proses terbentuknya bunyi? Untuk mengetahuinya, lakukanlah kegiatan berikut.
Pada saat gendang dipukul, membran (kulit gendang) bergetar. Pada saat gitar dipetik, senar terlihat bergetar. Pada saat kamu berteriak, tenggorokanmu terasa bergetar. Tiga kejadian itu dapat dijelaskan sebagai berikut. Setiap ada
getaran terdapat bunyi. Dengan demikian, bunyi timbul jika ada getaran. Contoh yang lebih jelas adalah ketika kamu memukul gong (Gambar 8.3). Saat gong dipukul, gong tersebut akan bergetar. Kamu pun dapat mendengarkan bunyi gong. Jadi, bunyi timbul karena ada getaran. Setiap getaran benda yang dapat menghasilkan bunyi dinamakan sumber bunyi.

2. Perambatan Bunyi
Seperti halnya energi panas, energi bunyi pun mengalami perambatan. Kamu dapat mendengar karena ada bunyi yang merambat dari sumber bunyi. Perambatan tersebut melalui zat perantara. Zat perantara tersebut dapat berupa benda gas, benda padat, dan benda cair.

a. Perambatan Bunyi melalui Benda Gas
Udara merupakan benda gas yang mengisi sebagian besar Bumi. Udara menjadi perantara bunyi ketika berkomunikasi. Dengan demikian, di mana pun kamu berada, akan mudah berkomunikasi. Bahkan dalam jarak cukup jauh pun dapat dilakukan, asal suaranya dikeraskan.
Lain halnya di luar angkasa, komunikasi tidak dapat dilakukan dengan mudah. Di sana tidak terdapat udara sehingga bunyi tidak dapat merambat. Oleh karena itu, para astronaut (Gambar 8.5) berkomunikasi menggunakan radio.
b. Perambatan Bunyi melalui Benda Cair
Perambatan bunyi melalui benda gas dapat dengan mudah kamu buktikan. Namun, apakah bunyi dapat merambat melalui zat cair? Untuk membuktikannya lakukan kegiatan berikut.
Dari kegiatan tersebut, kamu dapat membuktikan bahwa benda cair merupakan zat perantara bunyi. Terbukti dengan terdengarnya bunyi tumbukan batu.
c. Perambatan Bunyi melalui Benda Padat
Apakah benda padat dapat menghantarkan bunyi seperti halnya benda gas dan cair? Untuk mengetahui jawabannya, lakukan kegiatan berikut.
Dari kegiatan tersebut, diketahui bahwa melalui penggaris, detak jam dapat terdengar. Ini menunjukkan benda padat dapat menghantarkan bunyi. Makin dekat jarak sumber bunyi, makin keras bunyi terdengar.

3. Pemantulan dan Penyerapan Bunyi
Selain mengalami perambatan, bunyi mengalami pemantulan. Proses pemantulan bunyi mirip dengan proses pemantulan cahaya. Lebih sederhana lagi, seperti pemantulan bola ketika mengenai dinding atau lantai.
Pemantulan bunyi terjadi ketika bunyi mengenai dinding atau permukaan yang keras. Permukaan yang keras itu, misalnya batu, besi, seng, dan kaca.
Dalam pemantulan bunyi terdapat istilah gaung dan gema. Gaung adalah bunyi pantul yang datang sebelum bunyi asli selesai dikirim. Contoh gaung adalah ketika kamu berada di ruangan yang sempit. Apa yang kamu ucapkan tidak terdengar jelas karena terganggu bunyi pantul. Contoh lainnya jika kamu berbicara di depan mulut kaleng seperti Gambar 8.6. Apa yang kamu ucapkan tidak akan jelas terdengar.
Gema adalah bunyi pantul yang muncul setelah bunyi asli selesai. Jika kamu berteriak, misalnya di daerah pegunungan, setelah beberapa saat, terdengar kembali teriakanmu berteriak. Bunyi tersebut sebetulnya adalah bunyi pantul yang baru sampai di telingamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar