I. Energi
Panas
Energi panas biasa juga
disebut kalor.
1. Sumber Energi Panas
Dalam kehidupan sehari-hari, sering sekali kamu
berhubungan dengan panas. Apa saja sebenarnya yang dapat menimbulkan panas?
Sumber panas, di antaranya api, gesekan benda, dan matahari.
a. Api
Pernahkah kamu berada di sekitar api unggun? Jika ya,
tentu kamu akan merasakan panas yang berasal dari api unggun. Ini menunjukkan
bahwa api adalah sumber panas.
Untuk memunculkan api, kamu
membutuhkan bahan bakar dan udara. Bahan bakar yang digunakan dapat berupa kayu
bakar, minyak tanah, dan gas. Selain bahan bakar, udara juga diperlukan karena
tanpa udara, api akan mati. Api dapat dimunculkan dari korek api dan batu api.
Batu api biasanya dipasangkan pada pemantik. Coba perhatikan Gambar 8.1.
Pada zaman dahulu, sebelum
ditemukan kedua alat tadi, api dihasilkan dengan mengge-sekkan batu api. Selain
itu, juga dilakukan dengan menggesekkan dua batang kayu. Jika gesekan sudah
sangat panas, akan timbul api pada kayu tersebut.
Api sangat bermanfaat bagi
kehidupan, di antaranya untuk masak, menjalankan mesin, serta memusnahkan
sampah dan kuman. Namun, kamu harus hati-hati menggunakannya. Api dapat
menyebabkan kebakaran. Bukan hanya harta yang hilang, tetapi dapat juga nyawa.
Oleh karena itu, jika sudah tidak diperlukan, matikanlah api.
b. Gesekan Benda
Pernahkah kamu menyentuh ban
mobil yang baru berhenti? Jika kamu pegang ban akan terasa panas atau hangat.
Panas tersebut timbul karena ban bergesekan dengan jalan. Untuk lebih memahami,
lakukan kegiatan berikut.
Ketika kamu memegang papan
setelah digesek, kamu pasti merasakan panas. Panas timbul karena gesekan yang
terus-menerus. Makin kasar permukaan benda yang digesekkan, makin cepat pula
panas timbul. Satu hal yang perlu diperhatikan. Pemberian cairan atau pelumas
pada permukaan benda menyebabkan lambannya timbul panas.
c. Matahari
Kamu perhatikan ketika ibumu
menjemur pakai-an di pagi hari. Ketika dijemur, pakaian terlihat basah. Ketika
sore hari, pakaian sudah kering. Ini menunjukkan bahwa Matahari memberikan
panas pada pakaian. Contoh lainnya, jika kamu
berada di bawah terik Matahari, kamu tentu akan merasakan
panas. Matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan.
Jika Matahari tidak ada, bumi
akan selalu malam. Dapat kamu bayangkan bagaimana dinginnya bumi ini. Dapat
dipastikan kehidupan akan musnah. Oleh karena itu, kamu harus mensyukuri nikmat
adanya Matahari. Coba kamu sebutkan manfaat lain dari energi panas Matahari.
2. Perpindahan Panas
Seperti halnya energi lain,
panas tidak dapat dilihat. Akan tetapi, panas dapat dibuktikan dan dirasakan
keberadaannya. Cobalah kamu sentuh leher dan keningmu dengan punggung tanganmu.
Tentu kamu dapat merasakan hangat tubuhmu. Selain itu, energi panas juga dapat
berpindah. Untuk lebih memahami, lakukan kegiatan berikut.
Setelah cukup lama ujung kawat
dibakar, mentega pada ujung kawat akan meleleh karena kawat menjadi panas.
Panas tersebut berasal dari panas api. Terbukti, panas dapat berpindah.
Perpindahan panas yang terjadi pada logam disebut perpindahan secara konduksi.
Selain secara konduksi, panas dapat berpindah secara konveksi dan radiasi.
Perpindahan secara konveksi contohnya terjadi pada peristiwa memasak air.
Perpindahan panas secara radiasi contohnya terjadi pada peristiwa keringnya
jemuran oleh Matahari.
II. Energi Bunyi
Bunyi merupakan sesuatu yang selalu kita
dengar. Banyak macam bunyi yang kita dengar. Ada bunyi kuat atau bunyi lemah.
Bunyi yang tinggi atau bunyi yang lemah. Bunyi yang teratur ataupun bunyi yang
tidak teratur. Macam-
macam bunyi tersebut memiliki sumber bunyi. Bunyi dapat
merambat. Proses perambatannya itulah yang membuat kamu dapat mendengar. Untuk
lebih mengetahui tentang energi bunyi, pelajarilah uraian berikut.
1. Sumber Energi Bunyi
Seperti halnya energi, bunyi
pun tidak dapat dilihat. Yang dapat diamati adalah sumber dan akibatnya.
Bagaimana sebenarnya proses terbentuknya bunyi? Untuk mengetahuinya, lakukanlah
kegiatan berikut.
Pada saat gendang dipukul,
membran (kulit gendang) bergetar. Pada saat gitar dipetik, senar terlihat
bergetar. Pada saat kamu berteriak, tenggorokanmu terasa bergetar. Tiga
kejadian itu dapat dijelaskan sebagai berikut. Setiap ada
getaran terdapat bunyi. Dengan
demikian, bunyi timbul jika ada getaran. Contoh yang lebih jelas adalah ketika
kamu memukul gong (Gambar 8.3). Saat gong dipukul, gong tersebut akan bergetar.
Kamu pun dapat mendengarkan bunyi gong. Jadi, bunyi timbul karena ada getaran.
Setiap getaran benda yang dapat menghasilkan bunyi dinamakan sumber bunyi.
2.
Perambatan Bunyi
Seperti halnya energi panas,
energi bunyi pun mengalami perambatan. Kamu dapat mendengar karena ada bunyi
yang merambat dari sumber bunyi. Perambatan tersebut melalui zat perantara. Zat
perantara tersebut dapat berupa benda gas, benda padat, dan benda cair.
a. Perambatan Bunyi melalui Benda Gas
Udara
merupakan benda gas yang mengisi sebagian besar Bumi. Udara menjadi perantara
bunyi ketika berkomunikasi. Dengan demikian, di mana pun kamu berada, akan
mudah berkomunikasi. Bahkan dalam jarak cukup jauh pun dapat dilakukan, asal
suaranya dikeraskan.
Lain
halnya di luar angkasa, komunikasi tidak dapat dilakukan dengan mudah. Di sana
tidak terdapat udara sehingga bunyi tidak dapat merambat. Oleh karena itu, para
astronaut (Gambar 8.5) berkomunikasi menggunakan radio.
b. Perambatan Bunyi melalui Benda Cair
Perambatan bunyi melalui benda gas dapat dengan mudah kamu
buktikan. Namun, apakah bunyi dapat merambat melalui zat cair? Untuk
membuktikannya lakukan kegiatan berikut.
Dari
kegiatan tersebut, kamu dapat membuktikan bahwa benda cair merupakan zat
perantara bunyi. Terbukti dengan terdengarnya bunyi tumbukan batu.
c. Perambatan Bunyi melalui Benda Padat
Apakah benda padat dapat
menghantarkan bunyi seperti halnya benda gas dan cair? Untuk mengetahui
jawabannya, lakukan kegiatan berikut.
Dari kegiatan tersebut,
diketahui bahwa melalui penggaris, detak jam dapat terdengar. Ini menunjukkan
benda padat dapat menghantarkan bunyi. Makin dekat jarak sumber bunyi, makin
keras bunyi terdengar.
3. Pemantulan dan Penyerapan Bunyi
Selain mengalami perambatan, bunyi mengalami pemantulan.
Proses pemantulan bunyi mirip dengan proses pemantulan cahaya. Lebih sederhana
lagi, seperti pemantulan bola ketika mengenai dinding atau lantai.
Pemantulan bunyi terjadi ketika bunyi mengenai dinding
atau permukaan yang keras. Permukaan yang keras itu, misalnya batu, besi, seng,
dan kaca.
Dalam pemantulan bunyi terdapat istilah gaung dan gema. Gaung
adalah bunyi pantul yang datang sebelum bunyi asli selesai dikirim. Contoh
gaung adalah ketika kamu berada di ruangan yang sempit. Apa yang kamu ucapkan
tidak terdengar jelas karena terganggu bunyi pantul. Contoh lainnya jika kamu
berbicara di depan mulut kaleng seperti Gambar 8.6. Apa yang kamu ucapkan tidak
akan jelas terdengar.
Gema adalah bunyi pantul yang
muncul setelah bunyi asli selesai. Jika kamu berteriak, misalnya di daerah
pegunungan, setelah beberapa saat, terdengar kembali teriakanmu berteriak.
Bunyi tersebut sebetulnya adalah bunyi pantul yang baru sampai di telingamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar